Jumat, 08 April 2011

Dampak Tsunami Jepang

GEMPA bumi 8,9 pada skala Richter (SR) pada kedalaman 24,4 kilometer di sebelah timur Honshu, Jepang, pada 11 Maret 2011 pukul 12.46 WIB atau 14.46 waktu setempat, tercatat sebagai gempa bumi terbesar ketujuh di dunia. Lokasi gempa merupakan daerah subduksi, pertemuan antara lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara. Lempeng Pasifik menekan lempeng Pasifik berada di bawah dari lempeng Amerika Utara yang bergerak rata-rata 9 cm per tahun. Gempa terjadi pada kedalaman yang relatif dangkal, yang berarti banyak energi yang dirilis pada dasar laut. Secara keseluruhan Jepang terletak pada empat lempeng aktif, yaitu lempeng Pasifik, Amerika Utara, Eurasia, dan Filipina (Gambar 1).
Sejarah mencatat gempa bumi terbesar adalah 9,5 SR di Cile pada 1960. Berturut-turut Alaska 9,2 SR (1964), Aceh 9,1 SR (2004), Kamchaka 9 SR (1952), Peru 9 SR (1866), Kaskadia 9 SR (1970), dan Jepang 9,0 SR (2011). Bagi Jepang, gempa bumi kemarin merupakan terbesar sepanjang sejarah. Tercatat gempa di Jepang terjadi di Sanriku 8,5 SR (1896) dan 8,4 SR (1933), serta Hokkaido 8,3 SR (2003). Sepanjang sejarah pencatatan gempa secara intensif, gempa tersebut merupakan yang paling kuat. Gempa dengan kekuatan yang hampir setara terakhir terjadi lebih dari 1.000 tahun lalu, yakni gempa pada tahun 869, yang diperkirakan berkekuatan 8,4 pada skala Richter.
Catatan gempa bumi lain antara lain pada tahun 1923, ketika gempa berkekuatan 7,9 SR menghancurkan Tokyo dan Yokohama dan membunuh sekitar 142.800 orang. Gempa bumi Kobe pada 1995 berkekuatan 6,9 SR dan menyebabkan lebih dari 5.000 kematian dan melukai 36.000 lainnya.
Gempa yang diberi nama resmi gempa Tohoku-Chiho Taiheiyo-Oki terjadi akibat pergerakan di beberapa area sekitar sumber energi gempa (focal point) secara bersama-sama. Gempa tersebut terjadi di zona subduksi atau pertemuan lempeng akibat dipicu pergerakan lempeng Pasifik yang mendesak lempeng Amerika Utara. Lempeng Pasifik yang tak kuat menahan desakan tersebut akhirnya roboh. Sepanjang 500 km dan selebar 100 km jatuh hingga setinggi 8 meter. Gempa Cile yang terjadi pada 1960 dan gempa Sumatra yang terjadi pada 26 Desember 2004 juga disebabkan mekanisme serupa.
Para ahli sendiri sebenarnya telah memperkirakan gempa dahsyat akan terjadi di wilayah sekitar zona tersebut, tapi hanya berkekuatan 7,5-8 SR. Namun, gempa yang terjadi Jumat kemarin ternyata lebih besar dengan energi seismik 90 kali lebih besar dari perkiraan. Energi seismik yang dilepaskan dalam gempa tersebut 180 kali lebih besar daripada gempa besar Hanshim yang menghancurkan Kobe pada 1995 dan menimbulkan korban jiwa 6.000 orang.
Gempa bumi kemarin memicu tsunami dengan ketinggian mencapai 10 meter. Peta getaran gempa yang dikeluarkan US Geological Survey (USGS) menunjukkan bahwa dataran pantai timur Jepang terkena gempa hingga skala VII-VIII MMI (modified mercalli intensity), yaitu sangat kuat hingga parah (Gambar 2). Skala MMI berkaitan dengan akselerasi tanah yang terjadi akibat gempa. Dampak yang ditimbulkan sangat dahsyat. Ribuan orang diperkirakan meninggal dunia dan hilang. Jumlah penduduk di kota-kota di Jepang yang terpengaruh oleh getaran gempa dengan skala VII-VIII, seperti Tokyo, Chiba, Sendai, Takahagi, Ofunato, Itako, Hasaki, Oarai, dan Tomigawa, mencapai 10,5 juta jiwa.
Setelah terjadi gempa bumi, Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) mengeluarkan peringatan dini tsunami bagi Jepang, Rusia, Kepulauan Markus, dan Marianas Utara. Selain itu diperingatkan, negara-negara yang akan terkena dampak tsunami adalah Guam, Taiwan, Filipina, Indonesia, dan Hawai. Wilayah Indonesia yang terkena imbas tsunami yaitu pantai utara Papua, Papua Barat, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara. Diperkirakan, daerah-daerah tersebut akan terkena tsunami sekitar 6 jam setelah tsunami di Jepang. Pantai Utara Papua, Papua Barat, dan Maluku Utara diperkirakan terkena tsunami pada pukul 20.35 WIT, sedangkan Sulawesi Utara pada 19.35 wita (Gambar 3). Beberapa kota di Indonesia Timur seperti Berebere, Maluku Utara, akan terkena tsunami pada pukul 19.58 WIT; Manokwari, Papua Barat, pukul 20.18 WIT; Jayapura, Papua, pukul 20.35 WIT; dan Sorong, Papua, pukul 20.35 WIT.

Industri manufaktur di dalam negeri, yang masih didominasi perusahaan Jepang, juga dikhawatirkan terganggu. Pasalnya, kawasan terdampak bencana tersebut dipadati kawasan industri, terutama otomotif dan elektronik. Berdasarkan laporan terakhir, banyak pabrik di wilayah itu tidak berfungsi.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan masalah utama yang menghadang Indonesia dalam waktu dekat adalah ke mungkinan terhambatnya investasi langsung dari Jepang.

Jika itu terjadi, tuturnya, kerja sama swasta Indonesia dan Jepang akan terganggu, terutama di sektor elektronik dan otomotif, yang komponen utamanya banyak bergantung pada pasokan dari negara itu. Manufak tur besar seperti Toyota Motor juga menghentikan produksi. Ada beberapa sebab yang mengakibatkan produksi mereka turun," kata Hidayat, kemarin.

Dia mengatakan pasokan komponen untuk kedua sektor itu kemungkinan menunggu keadaan di Jepang membaik.

"Pemerintah dan swasta Jepang sedang melakukan rescheduling. Mudah-mudahan pemulihan di sana tidak terlalu lama," ujarnya.

Selama ini, lanjut Menperin, investasi dari Jepang ke Indonesia dibiayai oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang bersifat semi pemerintah. Institusi itu kini mengutamakan percepatan pemulihan ekonomi domestik sehingga investasi ke luar negeri tertunda.

Selain pemasok utama bahan baku dan komponen, Jepang juga merupakan pasar ekspor utama Indonesia, terutama minyak dan gas bumi,.makanan dan minuman, hasil pertanian, kerajinan, serta tekstil.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa berharap perdagangan dan investasi Jepang tidak terganggu. "Perdagangan Indonesia-Jepang mudah-mudahan tidak terganggu. Saya yakin Jepang mampu mengatasi infrastruktur yang rusak dengan segera," katanya.

Menurut dia, Jepang merupakan bangsa yang berkomitmen tinggi terhadap janji, termasuk rencana kerja sama dagang daninvestasi.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan ekspor bisa terpengaruh akibat pe-lambatan ekonomi Jepang. Namun, secara keseluruhan, pengaruhnya diperkirakan tidak besar karena produk Indonesia tetap dibutuhkan oleh negara itu. "Saya rasa tetap ada pengaruhnya, tetapi kan yang kita ekspor barang primer, seperti minyak, yang dibutuhkan mereka," katanya.

Untuk menjaga kinerja ekspor, kata Mari, pemerintah melakukan diversifikasi pasar, terutama mendorong ekspor ke negara-negara yang memiliki pertumbuhan tinggi seperti China dan Asean.

Jepang merupakan pasar utama Indonesia. Pada 2010, nilai ekspor nonmigas ke negara itu mencapai US$16,49 miliar dan menduduki peringkat pertama negara tujuan ekspor. Jepang merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua selama Januari 2011 dengan nilai US$1,21 miliar atau 10,13% dari total ekspor nonmigas Indonesia.

Negara itu juga pemasok impor nomor dua terbesar setelah China. Impor dari Jepang selama Januari mencapai US$1,38 miliar atau 14,40% dari total impor nonmigas Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofyan Wanandi mengatakan impor dari Jepang, khususnya produk manufaktur dan otomotif, diperkirakan terganggu dalam 2 bulan-3 bulan ke depan. "Ekspor produk otomotif, komponen, dan elektronika Jepang ke Indonesia akan terganggu dalam 2-3 bulan ke depan. Selama ini, komponen penting otomotif dan elektronika masih diimpor langsung dari Jepang," katanya.

Sofyan, yang berada di Tokyo saat gempa terjadi, mengatakan hingga kemarin infrastruktur seperti listrik dan gas di beberapa kota belum beroperasi secara normal, terutama setelah ledakan di pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima.

"Pelabuhan ekspor-impor tutup, beberapa ruas jalan tol dan jaringan infrastruktur belum dioperasikan secara penuh karena kerusakan akibat bencana itu."

Hentikan Produksi

Salah satu industri Jepang yang terkena dampak cukup besar adalah otomotif. Beberapa produsen mobil di Jepang menghentikan produksi beberapa pabrik karena rusak atau kehilangan pasokan listrik.

Toyota Motor, produsen mobil terbesar Jepang, menghentikan produksi di 12 pabriknya untuk memastikan keselamatan pekerja. "Kami akan umumkan pada 14 Maret [hari ini] apakah produksi di pabrik-pabrik itu akan diaktifkan kembali," kata juru bicara Toyota Motor Shiori Hashi-moto kepada Bloomberg.

Ketika dikonfirmasi Bisnis, Head External Relation PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Irwan Priyantoko menjelaskan prinsipal belum dapat memberikan konfirmasi mengenai dampak penghentian produksi di Jepang. "Kami belum rrien-dapatkan keterangan resmi dari pemasok di Jepang. Ketersediaan pasokan di Indonesia juga belum bisa dipastikan," katanya.

TMMIN merakit Avanza, For-tuner, dan Innova untuk pasar Indonesia dan ekspor. Produksi Avanza menggunakan 10,6% komponen impor dari Jepang, Fortuner 2%, dan Innova hanya menggunakan 1 unit komponen.

Wakil Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia Teddy Irawan mengatakan perakitan Nissan di Indonesia tidak akan terganggu oleh masalah pasokan paling tidak hingga akhir bulan ini.

"Ketersediaan komponen selama Maret tidak ada masalah. Kami akan terus berproduksi seperti biasa sepanjang bulan ini."

Nissan menghentikan produksi di lima pabrik di timur laut Jepang dan Yokohama karena tidak memperoleh pasokan listrik dan kerusakan fisik. Di Kanto, lebih dari 2.300 unit Nissan, termasuk 1.300 mobil premium Infiniti,yang siap diekspor tersapu gelombang tsunami.

Di sektor elektronik, dampak bencana diperkirakan tidak berpengaruh signifikan terhadap industri di dalam negeri.

"Impor elektronik dari Jepang umumnya produk high end, seperti televisi LED ukuran besar dan lemari es side by side. Pasar produk itu relatif kecil," kata Wakil Sekjen Federasi Gabungan Elektronik Yeane Keet.

Bencana tersebut juga1 tidak berdampak serius terhadap ekspor tuna ke Jepang, meskipun ekspor ke Tokyo dihentikan sementara karena Pelabuhan Sendai dan Miyagi rusak parah.

"Kami sudah mendapatkan pemberitahuan dari pembeli tuna di Jepang, tetapi tidak ada pengurangan kuota," kata Ketua I Asosiasi Tuna Indonesia Edi Yuwono.

Dia mengatakan pengiriman tuna akan dilakukan melalui Osaka, Kobe, dan Yokohama. Pelabuhan di tiga tempat itu masih dapat melakukan bongkar muat tuna seperti biasa. "Kuota masih tetap seperti kontrak yang disepakati dan secara keseluruhan pasokan ke Jepang tidak terganggu," kata Edi.

Ketua Umum Himpunan Peng-usaha Muda Indonesia Erwin Aksa meminta pemerintah segera mengantisipasi dampak bencana terhadap perdagangan kedua negara, terutama terkait dengan sektor usaha kecil menengah.

"Jepang merupakan salah satu negara tujuan ekspor produk UKM yang potensial. Dampak tsunami ini harus diantisipasi karena banyak UKM yang bisa kehilangan pasar di sana," ujarnya.

Pemerintah juga diminta mengantisipasi dampak bencana tersebut terhadap pariwisata di Bali, yang menjadi salah satu tujuan utama wisatawan Jepang.

Wikileaks

WikiLeaks atau Wikileaks adalah organisasi internasional yang bermarkas di Swedia.Situs Wikileaks menerbitkan dokumen-dokumen rahasia sambil menjaga kerahasiaan sumber-sumbernya. Situs tersebut diluncurkan pada tahun 2006. Saat ini alamat situs telah dialihkan ke www.wikileaks.ch untuk alasan keamanan.

Organisasi ini didirikan oleh disiden politik Cina, dan juga jurnalis, matematikawan, dan teknolog dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia, dan Afrika Selatan. Artikel koran dan majalah The New Yorker mendeskripsikan Julian Assange, seorang jurnalis dan aktivis internet Australia, sebagai direktur Wikileaks. Situs Wikileaks menggunakan mesin MediaWiki.

WikiLeaks telah memenangkan beberapa penghargaan, termasuk New Media Award dari majalah Economist untuk tahun 2008. Pada bulan Juni 2009, WikiLeaks dan Julian Assange memenangkan UK Media Award dari Amnesty International (kategori New Media) untuk publikasi tahun 2008 berjudul Kenya: The Cry of Blood – Extra Judicial Killings and Disappearances, sebuah laporan oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya tentang pembunuhan oleh polisi di Kenya. Pada bulan Mei 2010, New York Daily News menempatkan WikiLeaks pada peringkat pertama dalam "situs yang benar-benar bisa mengubah berita".

Pada Juli 2010, situs ini mengundang kontroversi karena pembocoran dokumen Perang Afganistan. Selanjutnya, pada Oktober 2010, hampir 400.000 dokumen Perang Irak dibocorkan oleh situs ini. Pada November 2010, WikiLeaks mulai merilis kabel diplomatik Amerika Serikat.

Indonesia menyampaikan protes keras kepada Amerika Serikat (AS) atas laporan diplomatik rahasia Washington yang dibocorkan WikiLeaks, yang mendiskreditkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para pejabat lain. Sedangkan perwakilan pemerintah AS menyatakan bahwa bocoran WikiLeaks yang dimuat media Australia sama sekali tidak berdasar.

Protes itu disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada Duta Besar AS, Scot Marciel, di Kementrian Luar Negeri Jakarta, Jumat 11 Maret 2011.

"Indonesia menyampaikan protes keras ke pemerintah Amerika Serikat atas laporan WikiLeaks yang dimuat surat kabar Sydney Morning Herald dan The Age," kata Natalegawa.

"Kami tidak saja menyampaikan protes keras tapi minta penjelasan dan klarifikasi mengenai laporan yang dimaksud. Diharapkan AS menyampaikan penyesalan mengenai hal ini," lanjut Natalegawa.

Laman pembocor spesialis rahasia diplomatik, WikiLeaks, kembali menampilkan informasi yang menyinggung Indonesia. Kali ini, informasi itu menyinggung bahwa Yudhoyono terlibat dalam praktek korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, sehingga merusak reputasinya sebagai tokoh yang bersih dan reformis.

Bocoran WikiLeaks itu diklaim oleh suatu surat kabar Australia, The Age. Dalam edisi Jumat, 11 Maret 2011, koran itu menampilkan judul yang besar pada halam depan, "Yudhoyono 'Abused Power': Cables accuse Indonesian President of corruption." Berita serupa juga dimuat harian Sydney Morning Herald.

Sejumlah pejabat dan mantan pejabat Indonesia pun turut disinggung, diantaranya mantan Wapres Jusuf Kalla, Ketua MPR Taufiq Kiemas, hingga Ibu Negara Ani Yudhoyono. Kedubes AS pun menyebut penasihat presiden, TB Silalahi, sebagai salah satu informan berharga.

Menurut Natalegawa, Indonesia telah menyampaikan pandangan dan sikapnya mengenai informasi tersebut. "Informasi itu sama sekali tidak berdasar dan tidak mengandung kebenaran sedikit pun, bahkan tidak masuk akal," kata Natalegawa usai pertemuan dengan Dubes Marciel.

Menurut Natalegawa, hal-hal yang dilaporkan di artikel itu bukan saja tidak berdasarkan fakta tapi juga bertolak belakang dengan keadaan Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir. "Dalam masa itu, Indonesia berhasil memajukan demokrasi, memberantas korupsi dan menegakkan Good Governance, kata Natalegawa.

Sikap AS

Scot Marciel memahami protes yang disampaikan pemerintah Indonesia kepada AS dan menyampaikan keprihatinannya. "Saya ingin menyampaikan keprihatinan yang mendalam kepada Presiden Yudhoyono dan seluruh rakyat Indonesia," kata Marciel dalam jumpa pers bersama Natalegawa.

Namun, Marciel tidak berkomentar atas kebenaran isu-isu WikiLeaks itu. Dia hanya menyatakan kabar yang beredar di media massa yang diklaim sebagai bocoran WikiLeaks itu tidak menggambarkan kebijakan-kebijakan dan dan keputusan akhir kebijakan Amerika Serikat.

"Dokumen tersebut tidak mewakili sikap AS. WikiLeaks sangat tidak bertanggungjawab atas hal ini," kata Marciel.

Dia menyatakan bahwa laporan-laporan diplomatik yang dikirim kedutaan kepada pemerintah pusat di Washington pada dasarnya bersifat informasi ada padanya (candid), masih mentah, dan tidak lengkap.

Krisis Global 2012

Negara-negara emerging market (negara berkembang) termasuk Indonesia harus mewaspadai siklus krisis 15 tahunan yang akan terjadi pada 2012 mendatang.

“Yang harus diwaspadai oleh beberapa emerging market (negara berkembang) adalah krisis yang akan datang pada 2012,” ungkap Harpel Professor of Capital Formation and Growth Harvard University, Jeffrey Frankel, di acara IMF-BI-BKPM Joint Conference, di Hotel Grand Hyatt, Bali, Jumat (11/3/2011).

Berdasarkan data yang diperolehnya, ada kencenderungan siklus krisis global setiap 15 tahun karena besarnya capital inflow yang masuk pada negara-negara berkembang.

Diceritakannya, kiris pertama kali terjadi pada 1982 akibat capital inflow yang terjadi selama periode enam tahun (1975-1981). Sedangkan krisis kedua terjadi di Asia pada 1997, dengan capital inflow yang juga terjadi selama periode enam tahun (1990-1996).

Karenanya, jika melihat data tersebut, dia mengkhawatirkan akan adanya krisis global di 2012. Mengingat arus modal asing tersebut sudah mulai masuk sejak 2003.

Ahli ekonomi makro dari Universitas Harvard Jeffrey Frankel mengingatkan, kemungkinan siklus krisis ekonomi global tiap 15 tahun.

Ketika berbicara pada Coping With Asia’s Large Capital Inflows In a Multi-speed Global Economy di Nusa Dua, Bali, Jumat (11/3); ia menjelaskan, implikasi krisis ini terutama melanda pasar-pasar bertumbuh (emerging market) pada 2012, termasuk di Indonesia.

Forum para akademisi dan peletak kebijakan negara dan bank sentral di Kawasan Asia-Pasifik itu, seperti diberitakan Antara, diprakarsai Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Indonesia, dan BKPM.

Kajian Frankel tentang krisis ekonomi global akibat aliran modal internasional terjadi sebanyak tiga kali. Pertama, pada 1975-1981 saat “anugerah” produksi minyak dunia berujung pada krisis keuangan dunia. Produk akhirnya terjadi pada 1982 berujung pada “generasi yang hilang” di Amerika Latin pada 1982-1989.

Siklus kedua, terjadi akibat ledakan pasar-pasar bertumbuh pada 1990-1996. Indonesia dan Thailand menderita keguncangan besar politik dan ekonomi akibat krisis moneter yang juga disebabkan kebijakan salah dari IMF tentang cara penanganan beban utang luar negeri Indonesia.

Pada siklus kedua ini, negara Amerika Latin, yaitu Brasil dan Argentina, bersama Turki dan Rusia juga mengalami akibat lanjutan krisis moneter pada 1998-2002.

Terakhir pada 2003-2008 yang menunda krisis keuangan global pasca periode itu, yaitu pada 2008-2009. Siklus ketiga ini bisa dianggap berujung pada kelahiran siklus keempat pada 2010-2011.

“Tetapi waktu berubah. Sekarang banyak negara berkembang yang telah mengungguli perekonomian negara maju. Pada resesi 2008-2009, China, Indonesia dan India tetap memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik, demikian juga posisi fiskal mereka,” tutur Frankel.

Selain itu, posisi tabungan dana swasta negara-negara pasar bertumbuh juga semakin mantap yang disempurnakan dengan kebijakan fiskal dengan lebih mengeyampingkan mekanisme prosiklik.

Hasilnya, pemeringkatan kredit negara-negara pasar bertumbuh itu semakin baik. Singapura, China, Korea Selatan, Malaysia, dan India memiliki peringkat di atas Belgia, Jepang, Portugal, Irlandia, dan Yunani.

Masalah yang kemudian timbul akibat siklus dan pergerakan modal ini adalah bagaimana bank-bank sentral mengelolanya. “Apakah melalui kendali modal, intervensi bank sentral atau sterilisasi. Sedangkan bagi pemerintah tiap negara adalah apakah melalui kebijakan fiskal atau komoditas pertanian,” katanya.

Khusus untuk bank-bank sentral, kendali modal bisa diterapkan jika terjadi kebijakan penalti harga yang lebih moderat ketimbang pelarangan semata.